Setiap kali merencanakan pergi bersama anak, saya selau heboh dengan persiapan ini itu. Terutama soal makanan. Ya, karena konsep berbekal kala bepergian ingin kami (saya dan suami) jadikan kebiasaan yang terinternalisasi, maka sedapat mungkin saya konsisten. Anak saya pun demikian. Dia ikut menentukan dan menyiapkan bekal makanan kami.
Apa saja yang kami bawa? Tergantung perginya ke mana. Kalau sekedar jalan-jalan di mal, saya hanya siapkan makanan satu olahan seperti pasta campur daging dan sayuran. Tapi bila perginya sampai setengah hari, makanan yang kami bawa pun menjadi lebih kompleks.
Ini menu yang saya bawa ketika pergi bertiga dari pukul 8 hingga 3 sore:
– potongan kentang rebus plus keju parut
-nasi merah
-sayur rebus/tumis
-roti isi coklat dan stroberi (ini buat sendiri lho…)
– telur, tahu tempe rebus
Menu ketika saya pergi berdua pukul 11 hingga 3 sore:
-singkong keju (singkong potong dadu dikukus bersama keju melt)
-spagetti dengan topping tumisan ayam dan wortel
-pancake havermut
Bagi saya, menyediakan bekal itu tantangan… sehingga tak ada beban. Sampaikapan? Sampai Damai bisa menyediakan bekalnya sendiri. Ya, sudah sejak lama dia berpesan, “Mama, nanti kalau Damai udah gede, Damai masak sendiri ya…”
Rasanya saya tak sabar menunggu saat itu tiba
haloo om,.,..,
wah tipsmnya bagus jugaa,.,.,.
posting yang baru lagii yaaa….
Trima kasih ya… banyak sekali yang mau ditulis, tapi terlalu banyak rumah memang lumayan repot mengurusnya (alasan.com), hehehe