Uang Berselotip Dari ATM

Tadi pagi saya ke atm Mandiri untuk mengambil uang tunai sebesar Rp 400.000,- dan ingin menyetorkannya ke rekening saya di BCA. Dari 4 lembar unag ratusan ribu yang saya setorkan, hanya 1 yang bisa diterima mesin. Tiga lembar lainnya berkali-kali ditolak, sebabnya adalah selotip pada uang ratusan ribu tersebut.

Saya khawatir untuk belanja pun sulit kalau uang berselotip seperti itu, jadi saya putuskan untuk menyetorkan kembali ke Mandiri via setoran tunai. Setelah 3 kali mencoba saya berhasil menyetorkan 2 lembar uang ratusan ribu berselotip itu. Satu lembar yang tersisa saya coba setorkan lagi dengna mengubah-ubah posisinya. Setelah 6 kali mencoba dan tidak berhasil juga, saya menyetorkannya melalui teller, sesuai saran satpam yang saat itu bertugas di dekat ATM.

Sampai di teller, ternyata selembar uang tersebut dianggap sudah terlalu rusak untuk disetorkan. Teller meminta bukti pengambilan dari ATM karena saya berkeras uang tersebut saya dapatkan dari mesin di depan bank. Sayangnya, saya tidak punya bukti, karena saat pengambilan, ketika ditanyakan apakah saya mau print struk, saya jawab tidak.

Untunglah tidak sampai perlu berkeras dan berdebat lama, uang saya bisa disetorkan. Wajah kedua teller yang bertugas tampak keberatan sebenarnya, katanya mereka akan kesulitan klaim ke BI kalau tanpa struk. Saya bisa mengerti sebenarnya, tapi merasa bukan salah saya juga, ketika berusaha mengurangi sampah dengan tidak mencetak struk.

Pelajaran yang bisa diambil hari ini adalah, selalu periksa uang yang keluar dari mesin ATM. Saya pernah dapat juga uang lima puluh ribuan yang sudah terpotong dari ATM di tempat lain. Bila ada uang yang kurang layak, sebaiknya pilih cetak struk saat ditanya. Atau kalau jumlah uang terlalu banyak untuk diperiksa, pilih cetak struk untuk amannya. Segera periksa uang, bila menemukan yang tidak layak, setorkan ke teller.

Saya nggak punya foto uangnya karena sudah berhasil disetorkan semua. Terima kasih buat mas dan mbak teller yang akhirnya menerima setoran saya.