“Sudah usianya, Bu.”

Kalimat itu keluar dari mulut pak dokter yang memeriksa mata saya. Kalimat yang waktu saya ceritakan ke Damai membuatnya protes, “Memangnya mama setua itu?”

Saya menggunakan kacamata pertama kali kalau tidak salah waktu semester 5 kuliah. Waktu itu ada peneriksaan mata gratis di kampus. Saya minus 0,5 di kedua mata. Sejak saat itu saya berkacamata, namun seringkali malas menggunakannya, jadi kacamata hanya tersimpan di tas.

Tahun 2009, saat saya berniat resign dari kantor, saya memanfaatkan fasilitas kesehatan saya untuk terakhir kalinya, periksa ke dokter mata dan membuat kacamata. Minus sudah menjadi masing masing 1 dan ada silinder 0,5 di mata kiri kalau tidak salah. Masih seperti sebelumnya, kacamata saya pakai kalau ke mal, seminar, gereja atau acara-acara yang membutuhkan pandangan jauh ke depan.

Beberapa bulan lalu saya menyadari ada perubahan  signifikan pada mara saya. Selain jarak pandang ke televisi butuh lebih dekat bila mau nyaman nonton dan membaca teks, mata saya juga lebih nyaman melihat gadget di tangan saat kacamata dilepas. Saya curiga, mata saya bukan lagi hanya rabun jauh.

Minggu lalu, saya minta rujukan ke puskesmas untuk diperiksa di poli mata. Saya pun dirujuk ke RS yang saya pilih dari pilihan tang tersedia, dan dua hari lalu akhirnya saya menemukan kenyataan bahea mata saya…. sudah bukan mata muda. Terlebih karena pak dokter bilang, “Sudah usianya, Bu.”

Ooh… pak dokter… saya belum 40 tahun dan sudah harus pakai kacamata bifocal.

image

Tapi mau gimana lagi, kenyataan harus diterima. Tinggal peer saya membuat kacamata baru.

Kebetulan frame lama sudah patah, jadi sekalian pakai frame baru. Yang sejujurnya sudah lama menunggu-nunggu mau pakai frame ini. Bukan frame baru juga karena sudah lama di rumah, tinggal dibuatkan lensanya.

image
Frame lama
image
Calon kacamata 'baru'

Oiya, saya manfaatkan BPJS untuk periksa mata dan (nantinya) membuat kacamata. BPJS menanggung sejumlah tertentu untuk pembuatan kacamata yang sesuai indikasi medis. Bila lebih dari yang ditanggung BPJS, kita bayar selisihnya langsung di optik rekanan BPJS tempat membuat kacamata. Saya peserta BPJS kelas 3 dengan jumlah pembiayaan Rp 150.000. Bila nanti pembuatan kacamata misalnya Rp 400.000, maka selisihnya, yaitu Rp 250.000  perlu saya bayar sendiri ke optik.

Untuk lokasi saya di Graha Raya, optik rekanan BPJS terdekat adalah di ITC BSD. Yak, saya perlu cari waktu khusus untyk ‘jalan-jalan’ ke BSD.

2 thoughts on ““Sudah usianya, Bu.”

Leave a comment